Skip to main content

BANGSA JIN (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 25)

 

Renungan Ramadhan Hari ke 25
indocomm.blogspot.com

BANGSA JIN

Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614

Kata jin menurut bahasa Arab berasal dari kata ‘ijtinan’ yang berarti ‘tersembunyi’ atau ‘tidak terlihat’. Pada awalnya, bangsa Jin menduduki beberapa tempat di langit dan mampu mendengarkan berita-berita dari Allah SWT, namun, setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW, bangsa Jin tidak bisa lagi mendengarkan berita-berita dari Allah SWT. “... dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit untuk mendengar-dengarkan kabar dan berita-beritanya. Tetapi sekarang, barangsiapa yang mencoba mendengar-dengarkan, tentu akan menjumpai panah api yang mengintai untuk membakarnya”. (QS Al-Jin 9:72).

Jin diciptakan Allah SWT dari api yang sangat panas, dijelaskan dalam Al-Hijr dan Ar-Rahman, “...dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al-Hijr 15:27). "...dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (QS. Ar-Rahman 55:15) ”
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas yang ditemukan dalam tafsir Ibnu Katsir, dalilnya berasal dari hadist riwayat Aisyah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kalian."

Jin memiliki tanduk dan berukuran kecil. Dalam kisah lain dikatakan kecilnya jin seperti lalat dan memiliki sayap. Menurut ajaran Islam, jin dapat melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak dapat melihat mereka dalam wujud aslinya. Jikalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia.

"Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. Kemudian tidak seorangpun mampu melihat jin, kecuali bila mereka mengubah diri (menjelma) dalam berbagai bentuk. Hanya nabi dan rasul saja yang sanggup melihat wujud aslinya”. (QS.Al-A'rof 7:27:7:8)

Ada beberapa riwayat menyebutkan bahwa jin bisa mengubah diri menjadi hewan apapun. Bisa juga berwujud seperti manusia siapapun, kecuali berwujud sosok Nabi Muhammad SAW. Jin mempunyai kekuatan panas. Satwa yang dianugerahi Allah SWT bisa melihat jin ialah keledai dan anjing.

Al-Hasan Al-Bashri berkata, "Iblis tidak termasuk golongan malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Nabi Adam AS sebagai asal mula manusia.” Kemudian menurut Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menambahkan, “Iblis adalah abu al-jan (bapak para jin)".

Ketika manusia pertama selesai diciptakan, Allah SWT memerintahkan kepada para malaikat dan azazil untuk bersujud dihadapan Nabi Adam AS. Seketika itu pula azazil menolak untuk bersujud, kemudian ia dipanggil Allah SWT dengan kalimat Iblis. Jadi Iblis ini adalah "Setan Pertama", karena dia yang pertama kali membangkang atas perintah Allah SWT.

Bangsa Jin memiliki jenis kelamin seperti halnya manusia yaitu pria dan wanita, mereka sanggup beranak-pinak dan berkembang-biak. Kemudian bangsa Jin juga bisa mati, sebelum datangnya hari kiamat, kecuali Iblis yang umurnya telah ditangguhkan.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, ia menjawab, “Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Kemudian ada jin yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.”

Di antara mereka ada yang beriman dan ada pula yang tidak beriman seperti halnya manusia. “...dan sesungguhnya di antara kami ada jin-jin yang taat dan ada jin-jin yang menyimpang.” (QS. Al Jin 72:14).Wassalam...(dari berbagai sumber)










 

Comments

Popular posts from this blog

[Satire] Anies Baswedan Pilih Mundur atau Dipecat

Kalau terbukti ada kejahatan anggaran yang disengaja dan terindikasi korupsi, maka Anies Baswedan harus memilih mundur sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menerima sanksi hukum atau dipecat secara tidak hormat. Usai sholat Jum’at (01/11/2019) kemarin, saya langsung meluncur ke kantor Kementerian Dalam Negeri untuk bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Rabu sebelumnya, saya sudah membuat janji untuk interview Tito Karnavian seputar kasus dugaan kejahatan anggaran RAPBD DKI Jakarta 2020. Berikut petikan wawancara singkatnya. Indocomm : Apa pendapat bapak terkait skandal harga lem senilai Rp82,8 miliar yang masuk dalam RAPBD 2020 sementara Pemprov DKI Jakarta? Tito Karnavian : Saya sedang mempelajarinya secara serius. Saya telah melakukan kordinasi dengan Ketua DPRD DKI, Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta KPK, tujuannya agar kita memiliki satu persepsi yang sama, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat dan jelas, apakah benar ada kejahatan anggar

GERBANG MEDIA NASIONAL: Liputan Aktual Top News, Top Sports, Top Kuliner, Top Travel ...!!!

@IndonesiaCommentTV TOP BINGITS DAH, SALUUUTT...!!!  https://youtu.be/2Q3DIvbUPpE?si=jWfSGaQc21taOHtj

Bursa Pasar Taruhan, Timnas U23 Indonesia Versus Timnas U23 Guinea, Ini Angka Perbandingannya...!!!

https://youtube.com/shorts/zGgyMsoZKkk?si=0wDTw5dTZQZi6ogu