Skip to main content

Yakjuj dan Makjuj di Hari Kiamat (Renungan Puasa Ramadhan Hari ke 23)

 

Renungan Ramadhan Hari ke 23
indocomm.blogspot.com

Yakjuj dan Makjuj di Hari Kiamat

Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614

Yakjuj dan Makjuj merupakan kaum perusak bumi yang keluar pada saat hari Kiamat. Mereka muncul setelah matinya Dajjal dan turunnya Nabi Isa AS. Mereka membunuh semua penghuni bumi. Mereka menghujamkan panah ke langit untuk membunuh penghuni langit. Kisah kaum Yakjuj dan Makjuj ini ada dalam Al quran di Surat al Kahfi [18] ayat 83-106 dan Surat al Anbiya [21] ayat 95-98.

Ciri-ciri fisik kaum Yakjuj dan Makjuj antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah mereka seperti tembikar. Jika mereka melewati danau, maka air danau akan habis karena sifat rakus mereka.

Diterangkan dari Ibnu Jarir bahwa Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Nabi Nuh AS, tepatnya dari garis keturunan Yafith bin Nuh AS (orang tua bangsa Turki dan bangsa Turki adalah sebagian kecil dari mereka).

Kisah Yakjuj dan Makjuj  ini berhubungan dengan Zulqarnain, seorang hamba Allah SWT yang saleh dan sering melakukan perjalanan dari Timur ke Barat.  Dinamakan Zulqarnain karena pada kepalanya ada penutup dari tembaga yang berbentuk seperti dua tanduk.  Kaum Yakjuj dan Makjuj dikurung di balik tembok penghalang yang dibangun Zulqarnain.

Sesudah membangun tembok penghalang itu, Zulqarnain berkata, seperti yang disebutkan dalam firmanNya, “Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain hingga akhir ayat (surat Al-Kahfi ayat 98-99).

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami). Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata), "Aduhai, celakalah kami. Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya 95-96).

Banyak hadist yang bersumber dari Nabi SAW, menyebutkan tentang kisah keluarnya Yakjuj dan Makjuj, diantaranya ialah Ibnu Mas'ud ra, mengatakan, Rasulullah SAW bersabda bahwa di malam beliau menjalani Isranya, beliau berbincang dengan Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Isa AS. Mereka berbicara tentang hari kiamat, lalu menanyakannya kepada Nabi Ibrahim AS, tetapi Ibrahim menjawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”.

Kemudian bertanya kepada Nabi Musa AS dan dijawab, "Saya tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”.  Akhirnya, masalah tentang kiamat ini dijawab oleh Nabi Isa AS dan berkatalah Nabi Isa AS, "Tentang waktunya, tiada seorangpun yang mengetahuinya selain hanya Allah SWT. Tetapi, menurut apa yang telah dijanjikan Allah SWT kepadaku, Dajjal akan muncul, sedangkan ditanganku terpegang dua bilah tombak. Apabila Dajjal melihatku, maka leburlah tubuhnya sebagaimana leburnya timah yang dipanaskan”.

Nabi Isa AS meneruskan ceritanya bahwa Allah SWT membinasakan bala tentara Dajjal. Setelah itu, munculah kaum Yakjuj dan Makjuj, mereka berdatangan dari semua tempat yang tinggi dengan cepatnya, "Setelah itu manusia kembali ke negerinya masing-masing (bersembunyi) untuk menghindari kejahatan Yakjuj dan Makjuj. Mereka mengadu kepadaku tentang kejahatan Yakjuj dan Makjuj, maka aku berdoa kepada Allah SWT untuk kebinasaan Yakjuj dan Makjuj. Akhirnya, Allah SWT membinasakan mereka dan menumpas habis mereka sehingga bumi ini cemar berat karena bangkai mereka baunya sangat busuk. Kemudian Allah menurunkan hujan lebat yang menyapu bersih semua bangkai mereka, lalu menghanyutkannya ke laut. Wassalam... (dari berbagai sumberhttps://www.inews.id/lifestyle/muslim/kisah-yakjuj-dan-makjuj-dalam-al-quran-ciri-cirinya-saat-keluar-di-hari-kiamat/3)




 

Comments

Popular posts from this blog

Menu Buka Puasa itu Bukan Takjil, Tapi Iftar [puasa hari ke-3]

Hampir sebagian besar kaum muslim di Indonesia, memahami kata takjil sebagai makanan atau minuman ringan untuk berbuka puasa. Sebenarnya istilah yang benar tentang menu untuk berbuka puasa bukan takjil, tetapi iftar. Sampai hari ini, pemahaman salah tentang takjil masih terus berlangsung. Takjil berarti menyegera (kamus Al Munawwir hal 900).  Takjil dalam konteks berpuasa, bila diadaptasi kedalam bahasa Indonesia mengandung arti menyegera berbuka puasa saat tiba waktunya (jangan ditunda-tunda). Takjil adalah bahasa Arab yang artinya penyegeraan, bersegera. Takjil berasal dari kata dasar ajjala, yu’ajjilu yang berarti menyegerakan atau mempercepat. Takjil adalah kata kerja, bukan kata benda. Jadi, arti kata takjil bukan makanan atau minuman. Kata yang tepat untuk menyebut makanan dan minuman saat berbuka puasa adalah Iftar. Dalam kamus KBBI, kata iftar diadaptasi dari bahasa Arab yang berarti berbuka puasa. Iftar menggambarkan makanan dan minuman, termasuk makanan utama seper

PROFIL PUBLIK: Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa Berkarakter Friendly

PROFIL PUBLIK Wawan Kuswandi, Sosok Jurnalis dan Pemerhati Komunikasi Massa  Berkarakter Friendly Wawan Kuswandi adalah sosok jurnalis dan pemerhati komunikasi massa yang memiliki karakter friendly. Dalam jagat jurnalistik, Weka (panggilan sehari-hari Wawan di kalangan teman-teman pers) sudah berpetualang sekitar  20 tahun lebih hingga sekarang.  Mengawali karirnya sebagai kuli tinta, Wawan bekerja di harian MERDEKA, Jakarta (1995-2005), kemudian mengembara ke Radio SPORT FM 89,35, Jakarta (2007), Majalah TAJUK, Jakarta (2008), dan sejumlah media massa lainnya sebagai penulis lepas, seperti harian SUARA PEMBARUAN, BISNIS INDONESIA, MEDIA INDONESIA, MONETER INDONESIA, BERITA YUDHA, JAYAKARTA, PROPERTY AND THE CITY, GEOTIMES.ID, IBTimes.ID, PropertiTerkini.com, HomePoint.ID, PojokProperti.com dan sejumlah media online lainnya. Berkat pengalamannya yang panjang sebagai jurnalis, Wawan mendapat kepercayaan penuh untuk mengisi posisi EDITOR SENIOR DI NEWSNET ASIA (NNA) Jepang, selama 4 tahu

Aksi Demo Mobil Tronton Berakhir Damai antara Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter

Proses musyawarah masyarakat Parung Panjang Bersatu dan Paguyuban Transforter dengan pejabat wilayah setempat, terkait operasional mobil tronton, berlangsung damai dan menghasilkan kesepakatan bersama.  indocomm (Jakarta), Aksi demo 20 November 2023 lalu yang dilakukan masyarakat Parung Panjang Bersatu, terkait jam operasional mobil tronton, memicu protes keras para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Sebelumnya, jam operasional mobil tronton dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Akhirnya terjadi aksi demo warga Parung Panjang Bersatu tanggal 20 November 2023 lalu. Aksi demo ini sebagai bentuk protes keras masyarakat terhadap lalu lalang mobil tronton. Namun, Aksi demo warga Parung Panjang Bersatu memicu protes para sopir tronton, kernet, tukang tambal ban dan para pengusaha tambang Cigudeg. Mereka melakukan aksi demo tandingan. Paska demo kedua belah pihak usai, Muspika Kecamatan Parung Panjang turun tangan  menertibkan jalur lintas yan