Renungan Ramadhan Hari ke 11
HEWAN PERANTARA RAHMAT ALLAH SWT
Oleh: Wawan Kuswandi
Pemerhati Komunikasi Massa
WA: 081289349614
Allah SWT punya alasan tak terbantahkan ketika menciptakan sesuatu di alam semesta. Semua ciptaan Allah SWT, termasuk hewan merupakan berkah bagi makhluk hidup di jagat raya. Bahkan, hewan bisa menjadi perantara bagi manusia untuk mendapatkan rahmat Allah SWT.
Dalam surat al-An’am ayat 38, Allah SWT berfirman, “Dan tidak ada seekor pun binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.”
Dari ayat di atas Allah SWT secara tegas menerangkan bahwa manusia dan hewan sama-sama sebagai umatNya yang harus saling menyayangi. Allah SWT pun telah menunjukkan sifat kasih sayangnya kepada seluruh benda-benda ciptaanNya di muka bumi dalam Surat Hud ayat 36-38 yang mengisahkan tentang hukumanNya kepada kaum Nabi Nuh dengan mendatangkan banjir. Allah SWT memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu dan membawa satwa-satwa secara berpasang-pasangan.
Dalam sebuah riwayat, guru ngaji saya pernah bercerita bahwa ketika Nabi Muhammad SAW memasuki Kota Makkah setelah menaklukkan tentara Quraisy, Beliau memerintahkan pengikutnya untuk tidak membunuh satwa apapun yang ada di kota suci itu. “Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala (dalam berbuat baik kepadaNya).” (HR Al-Bukhari:2363).
Lantas bagaimana dengan perilaku manusia yang suka menganiaya dan membunuh hewan? Manusia tidak punya hak untuk membunuh dan menganiaya hewan apapun, selama hewan itu tidak mengancam kehidupan manusia. Apabila seekor atau sekumpulan hewan mengganggu lingkungan hidup manusia, maka manusia hanya punya dua cara untuk menghadapinya yaitu dengan cara mengusirnya atau mencegahnya. Jadi, manusia tidak punya hak untuk membunuh, meracuni dan menjebak hewan-hewan itu dengan cara-cara keji dan biadab.
Hal berbeda justru ditunjukkan beberapa hewan tertentu yang dengan setia menjadi sahabat ‘lahir dan bathin’ manusia dalam kehidupan. Contohnya hewan peliharaan seperti anjing, kelinci, ayam, burung, ikan hias dan kucing. Saya yakin dan percaya, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban manusia yang suka membunuh dan menganiaya hewan-hewan ciptaanNya.
Nabi Muhammad SAW bersabda ‘Seorang perempuan masuk neraka karena tidak memberi makan dan minum seekor kucing yang berada dalam kurungannya.’ (HR Al-Bukhari:3482).
Kewajiban manusia untuk menyayangi hewan juga terungkap dalam kajian ilmiah yang ditulis Bill Devall (Januari, 2001) dalam bukunya ‘Deep Ecology:Living as if Nature Mattered’. Devall menyatakan bahwa manusia harus melindungi hewan karena hewan merupakan mata rantai ekosistem kehidupan di muka bumi.
Saya jadi teringat firman Allah SWT, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit & bumi, silih bergantinya malam & siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah SWT turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (keringnya) dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit & bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan & kebesaran Allah SWT) bagi kaum yang memikirkan (QS. Al Baqarah 2:164).
Comments
Post a Comment